PRINSIP-PRINSIP KONSELING KELUARGA



1.    Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karna adanya hubungan darah, perkawinan,atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978).
Keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama yang sudah sendirian dengan atau tampa anak-anak, baik anak sendiri atau adopsi dan tinggal dalam satu atap.
Menurut Deperteman Kesehatan RI, 1988. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga (dalam arti rumah tangga) menurut islam jelas-jelas merupakan suatu ikatan yang baru akan terbentuk manakala telah melalui (akad) perjanjian nikah. Islam tidak mengakui kehidupan kerjasama antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bekerjasama seperti “suami dan istri” sebagai suatu rumah tangga tampa diawali dengan ikatan perjanjian pernikahan.

2.    Pengertian Konseling Keluarga
Family Conseling atau konseling keluarga adalah upaya bantuan yang diberikan kepada individu anggota keluarga melalui sistem keluarga (pembenahan komunikasi keluarga) agar potensinya berkembang seoptimal mungkin dan masalahnya dapat diatasi atas dasar kemauan membantu dari semua anggota keluarga berdasarkan kerelaan dan kecintaan terhadap keluarga.
Konseling keluarga adalah bantuan yang diberikan oleh seorang pembimbing (konselor) kepada seorang konseli atau sekelompok konseli (klien, terbimbing, seseorang yang memiliki problem) untuk mengatasi problemnya dengan jalan wawancara dengan maksud agar klien atau sekelompok klien tersebut mengerti lebih jelas tentang problemnya sendiri dan memecahkan problemnya sendiri sesuai dengan kemampuannya dengan mempelajari saran-saran yang diterima dari Konselor


Konseling keluarga pada dasarnya merupakan penerapan konseling pada situasi yang khusus.konseling keluarga ini memfokuskan pada masalah-masalah berhubungan dengan situasi keluarga dan penyelengaraannya melibatkan anggota keluarga.
Konseling keluarga memandang keluarga secara keseluruhan bahwa anggota keluarga adalah bagian yang tidak mungkin dipisahkan dari anak (klien) baik dalam melihat permasalahannya maupun penyelesaiannya. Menurut Moursund (1990), konseling keluarga terfokus pada salah satu atau dua hal, yaitu:
1.    Keluarga terfokus pada anak yang mengalami bantuan yang berat seperti gangguan perkembangan dan skizofrenia, yang menunjukan jelas-jelas mengalami gangguan.
2.    Keluarga yang salah satu atau kedua orang tua tidak memiliki kemampuan, menelantarkan anggota keluarganya, salah dalam mengelola anggota keluarga, dan biasanya memiliki sebagian masalah.

3.  Prinsip-Prinsip Konseling Keluarga
1.    Sasaran Layanan
Sasaran layanan yaitu konseling keluarga melayani semua individu anggota keluarga, pribadi, dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis, memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai aspek perkembangan individu, memberikan perhatian terhadap perbedaan individual klien anggota keluarga.

2.    Prinsip Berkaitan dengan Permasalahan Individu
Yaitu konseling memperhatikan pengaruh kondisi fisik dan mental individu terhadap penyesuaiaan diri di anggota keluarga, memperhatikan faktor penyebab masalah yang berkaitan kesenjangan sosial,ekonomi,dan kebudayaan.

3.    Prinsip Berkaitan dengan Program Layanan
Layanan konseling yaitu harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, anggota keluarga, dan masyarakat disusun secara berkelenjutan untuk membantu anggota-anggota keluarga.

4.      Prinsip personalisasi
Prinsip personalisasi adalah klien menyadari permasalahan dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan. Besar kecilnya permasalahan sangat tergantung pada persepsi konseling tentang masalah, sehingga kita dapat mengurangi kegelisahan, frustasi ataupun stres dalam diri konseli dengan menempatkan permasalahan proporsional serta mendorong konseling untuk berpikiran positif tentang dirinya.

5.      Asas-Asas Konseling Keluarga
Yang harus dijunjung tinggi dalam pelaksanaan konseling keluarga yaitu asas kerahasiaan, keterbukaan, kesukarelaan, kegiatan, kedinamisan, dan kenormatifan. Setiap asas konseling keluarga tersebut harus diterapkan oleh konselor dalam kegiatan konseling keluarga [1]

4.    Tujuan Konseling Keluarga
           Tujuan umum konseling keluarga
a)      Membantu anggota-anggota keluarga belajar dan menghargai secara emosional bahwa dinamika keluarga adalah kait mengait diantara anggota keluarga
b)      Untuk membantu anggota keluarga agar menyadari tentang fakta jika satu anggota keluarganya bermasalah, maka akan mempengaruhi kepada ekspektasi, dan interaksi anggota-anggota lain.
c)      Agar tercapai keseimbangan yang akan membuat pertumbuhan dan meningkatkan setiap anggota
d)       Untuk mengembangkan penghargaan penuh sebagai pengaruh dari hubungan parental.

Tujuan khusus konseling keluarga
a)        Untuk meningkatkan toleransi dan dorongan anggota-anggota keluarga terhadap cara-cara yang istimewa atau keunggulan-keunggulan anggota lain.
b)        Mengembangkan toleransi terhadap anggota-anggota keluarga yang mengalami frustasi atau kecewa, konflik, dan rasa sedih yang terjadi karena faktor sistem keluarga atau di luar sistem keluarga.
c)        Mengembangkan motif dan potensi-potensi, setiap anggota keluarga dengan cara mendorong (men-support, memberi semangat, dan menginggatkan anggota tersebut).
d)       Mengembangkan keberhasilan persepsi diri dan orang tua secara realitas dan sesuai dengan anggota-anggota lain.
Hasil gambar untuk gambar konseling keluarga
Ilmu jiwa (psikologi) salah satu alternatif yang mungkin akan dapat mengungkapkan dan mengali kemungkinan alternatif penyelasaian masalah yang di hadapi baik di rumah tangga, sekolah maupun dalam masyarakat, sehingga dengan ilmu tersebut orang akan dapat menganal, memahami, menghayati semua prilaku orang yang kita hadapi, terutama di lingkungan keluarga.oleh karenanya psikologi keluarga dapat dijelaskan gambaran umum tujuan yang akan diharapkan antara lain:
a)        Memperoleh pemahaman tentang gejala-gejala hidup (jiwa anak dan keluarga).
b)        Mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa dan kemampuannya.
c)        Mampu mengendalikan kehidupan keluarga dengan baik.



[1] Abu Bakar dan Luddin, Dasar-Dasar Konseling: Tinjauan Teori dan Praktik, (Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2010), hlm. 153-154.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh RPL Konseling Indvidual

Teknik dalam Konseling